Wednesday, March 13, 2013

Kemulian hidup yang kekal (Yohannes 12: 20-36)



Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, mengapa kita harus merayakan malam Passion 1 ini? Apakah hanya sekedar menjalankan sebuah tradisi, atau ikut-ikutan karena ada undangan atau spanduk yang terpampang? Atau hanya karena kewajiban bergereja saja? Atau karena apa?

Apakah kita sungguh memahami mengapa kita harus merayakan malam Passion ini? meski ada banyak alasan, tentu ini adalah kerinduan yang muncul untuk ikut dan hadir dalam perayaan Paskah yang sedang kita persiapkan. Dalam malam puji-pujian ini kita juga bermenung betapa mulianya kehidupan yang Tuhan telah nyatakan bagi kita. Kemuliaan hidup yang Tuhan berikan memampukan kita untuk bisa mengungkapkan bagaimana kita harus bersyukur, memuji dan memaknai kehidupan yang saat ini kita jalani.

Inilah bagian dari kemuliaan hidup yang akan kita alami dalam kekekalan. Kemuliaan hidup itu dapat kita pahami secara singkat lewat apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Injil Yohannes yang kita baca tadi. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia akan tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah.” Dalam ungkapan inilah kita dapat melihat kembali bahwa Tuhan Yesus telah mempersiapkan kemuliaan hidup bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya.

Dalam lingkaran kuning ini, melambangkan kemuliaan Allah yang juga akan dinyatakan untuk manusia, bisa bersama-sama masuk dalam kemuliaan-Nya yang kudus. Dan kemuliaan Allah ini tentu saja nyata dalam surga, dimana hanya ada damai sejahtera, sukacita, hanya ada segala sesuatu yang abadi dan tidak ada di dunia.

Tetapi, ada hal-hal yang menghalangi manusia untuk bisa sampai dalam kemuliaan hidup bersama Allah. Inilah yang disimbolkan dengan hati yang hitam, kita menyebutnya dengan dosa. Dosa manusia menghalangi manusia utuk sampai kepada kemuliaan hidup bersama Allah. Dan dosa itu adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dan lakukan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. 

Manusia tidak punya kekuatan untuk menghapuskan dosa yang hitam ini. Tidak ada kekuatan apapun yang bisa dilakukan manusia untuk membersihkan dan menghapus dosa yang hitam ini. Tetapi karena besarnya kasih Allah kepada Manusia, Ia pun memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia dengan jalan salib dan memberitakan kematian-Nya sendiri. Inilah yang menjadi maksud bahwa biji gandum adalah hidup Tuhan Yesus sendiri yang harus jatuh/turun ke bumi dan mati untuk menghapus dosa kita dan membawa kita pada kehidupan yang baru.  

Pertanyaannya bagi kita adalah, apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa darah Tuhan Yesus telah menebus hidup kita? Ketika kita percaya Tuhan Yesus sudah menebus kita, maka kita akan sampai pada kesucian hati, artinya kemuliaan hidup itu menjadi berkenan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ketika hati kita sudah disucikan oleh darah Tuhan Yesus, maka lambang hijau ini menjadi simbol dari sikap dan perbuatan kita, bahwa hidup kita juga bertumbuh dan berbuah dalam kemuliaan hidup yang sesungguhnya.

Marilah kita mempersiapkan diri untuk masuk dalam kemulian hidup yang Tuhan telah nyatakan bagi kita. Disinilah kita akan merayakan malam passion menjadi awal dari langkah kita untuk sampai pada kemuliaan hidup yang kekal.  Amen   

TUHAN MENDENGARKAN SERUAN ORANG PERCAYA

PENDAHULUAN Saudara/i yang terkasih, kita bersyukur atas kasih dan penyertaan Tuhan karena kita masih bisa beribadah bersama pada ming...