Saudara-saudari
yang dikasihi Tuhan, mengapa kita harus merayakan malam Passion 1 ini? Apakah
hanya sekedar menjalankan sebuah tradisi, atau ikut-ikutan karena ada undangan
atau spanduk yang terpampang? Atau hanya karena kewajiban bergereja saja? Atau
karena apa?
Apakah kita sungguh
memahami mengapa kita harus merayakan malam Passion ini? meski ada banyak
alasan, tentu ini adalah kerinduan yang muncul untuk ikut dan hadir dalam
perayaan Paskah yang sedang kita persiapkan. Dalam malam puji-pujian ini kita
juga bermenung betapa mulianya kehidupan yang Tuhan telah nyatakan bagi kita.
Kemuliaan hidup yang Tuhan berikan memampukan kita untuk bisa mengungkapkan bagaimana
kita harus bersyukur, memuji dan memaknai kehidupan yang saat ini kita jalani.
Inilah bagian dari
kemuliaan hidup yang akan kita alami dalam kekekalan. Kemuliaan hidup itu dapat
kita pahami secara singkat lewat apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Injil
Yohannes yang kita baca tadi. “Sesungguhnya
jikalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia akan tetap satu biji saja;
tetapi jika ia mati, maka ia akan menghasilkan banyak buah.” Dalam ungkapan
inilah kita dapat melihat kembali bahwa Tuhan Yesus telah mempersiapkan
kemuliaan hidup bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya.
Dalam lingkaran
kuning ini, melambangkan kemuliaan Allah yang juga akan dinyatakan untuk
manusia, bisa bersama-sama masuk dalam kemuliaan-Nya yang kudus. Dan kemuliaan
Allah ini tentu saja nyata dalam surga, dimana hanya ada damai sejahtera,
sukacita, hanya ada segala sesuatu yang abadi dan tidak ada di dunia.
Tetapi, ada hal-hal
yang menghalangi manusia untuk bisa sampai dalam kemuliaan hidup bersama Allah.
Inilah yang disimbolkan dengan hati yang hitam, kita menyebutnya dengan dosa.
Dosa manusia menghalangi manusia utuk sampai kepada kemuliaan hidup bersama
Allah. Dan dosa itu adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dan lakukan yang
tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Manusia tidak punya
kekuatan untuk menghapuskan dosa yang hitam ini. Tidak ada kekuatan apapun yang
bisa dilakukan manusia untuk membersihkan dan menghapus dosa yang hitam ini. Tetapi
karena besarnya kasih Allah kepada Manusia, Ia pun memberikan nyawa-Nya untuk
menyelamatkan manusia dengan jalan salib dan memberitakan kematian-Nya sendiri.
Inilah yang menjadi maksud bahwa biji gandum adalah hidup Tuhan Yesus sendiri yang
harus jatuh/turun ke bumi dan mati untuk menghapus dosa kita dan membawa kita
pada kehidupan yang baru.
Pertanyaannya bagi
kita adalah, apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa darah Tuhan Yesus telah
menebus hidup kita? Ketika kita percaya Tuhan Yesus sudah menebus kita, maka
kita akan sampai pada kesucian hati, artinya kemuliaan hidup itu menjadi
berkenan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ketika hati kita sudah
disucikan oleh darah Tuhan Yesus, maka lambang hijau ini menjadi simbol dari
sikap dan perbuatan kita, bahwa hidup kita juga bertumbuh dan berbuah dalam
kemuliaan hidup yang sesungguhnya.
Marilah kita
mempersiapkan diri untuk masuk dalam kemulian hidup yang Tuhan telah nyatakan
bagi kita. Disinilah kita akan merayakan malam passion menjadi awal dari
langkah kita untuk sampai pada kemuliaan hidup yang kekal. Amen