Wednesday, November 16, 2016

BENTENG DOA




Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah,
biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri;
Buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka,
sebab mereka memberontak terhadap Engkau.
Mazmur 5: 11

Kita tidak pernah luput dari kesalahan, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja kita perbuat. Dan tentulah kesalahan tersebut memiliki konsekuensi. Seperti halnya kesalahan yang pernah saya lakukan, yang berdampak terhadap diri saya sendiri. Meskipun saya sudah menyadari kesalahan tersebut dan meminta ampunan Tuhan, dan juga meminta maaf dengan sungguh kepada orang yang terluka karena saya, tetap saja saya tidak bisa menghempang berbagai kemungkinan yang terjadi akibat dari perbuatan tersebut. Orang yang membenci saya berusaha untuk membalaskan dendamnya. Namun, saya sungguh menyadari kesalahan saya dan hanya berfokus kepada Tuhan sebagai benteng hidup yang saya bangun di dalam doa. Hanya melalui doa saya berdiam di hadapan-Nya. Tidak perlu melakukan pembelaan dan pembenaran apapun. Saya hanya berdoa meminta pertolongan untuk keadilan Tuhan. Puji Tuhan saya selamat dari setiap jerat maut yang mengancam.

Berbeda halnya dengan Daud yang juga bersaksi tentang hidupnya di hadapan Tuhan. Daud menyadari bahwa ia telah berusaha untuk melakukan semua hal yang benar di Mata Tuhan. Namun karena perbuatannya itu, banyak orang yang tidak suka dan berusaha untuk menghancurkannya. Daud menyadari bahwa semua hal yang dia alami bukanlah menjadi alasan yang tepat untuk melakukan perlawanan atau pembalasan kepada musuh-musuhnya. Justru, Daud datang kepada Tuhan, dan menaikkan doanya untuk meminta pertolongan dan keadilan Tuhan. Daud berseru, "Mereka memberontak terhadap Engkau”. Seandainya mereka hanya musuh-musuhku, mudah saja aku memaafkan mereka. Akan tetapi, mereka memberontak melawan Allah, melawan mahkota dan kehormatan-Nya. Mereka menentang pemerintahan-Nya dan tidak mau bertobat untuk memberi-Nya kemuliaan. Hal inilah yang menjadi keluh kesah Daud (ay.2). Sehingga doanya pada ayat 11 tidak datang dari roh balas dendam, melainkan teriakan minta tolong untuk mendapatkan keadilan Tuhan, bahwa semua orang yang memberontak melawan Allah pasti akan dihancurkan oleh rancangan-rancangan mereka sendiri.

Saudara-saudara yang terkasih, apapun kesalahan yang pernah kita perbuat, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia akan tetap mendengarkan teriakan setiap orang yang mau berbalik dan memohon kepada-Nya. Kuncinya kita harus menyadari siapa kita dihadapan-Nya. Tidak perlu mencari pembelaan ataupun menyatakan pembenaran diri, sebab Tuhan sangat adil, karena hanya Dia-lah benteng doa kita. Amin [Dee]

Doa: Ya Tuhan Yesus, menyadari keterbatasanku di hadapan-Mu, dalam kerendahan hati aku memohon, agar Engkau berkenan mendengarkan doaku, sebab hanya Engkaulah benteng hidupku.  Amin

Kata-kata Bijak:
“sekalipun dunia menarik dan mengancam kita dalam berbagai tipu daya, tetaplah berdoa.
Bangunlah benteng doa yang tidak akan dapat dihancurkan oleh kuasa dunia”


TUHAN MENDENGARKAN SERUAN ORANG PERCAYA

PENDAHULUAN Saudara/i yang terkasih, kita bersyukur atas kasih dan penyertaan Tuhan karena kita masih bisa beribadah bersama pada ming...