Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya
Allah,
biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri;
Buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran
mereka,
sebab mereka memberontak terhadap Engkau.
Mazmur 5: 11
Kita tidak pernah luput dari
kesalahan, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja kita perbuat. Dan tentulah
kesalahan tersebut memiliki konsekuensi. Seperti halnya kesalahan yang pernah
saya lakukan, yang berdampak terhadap diri saya sendiri. Meskipun saya sudah
menyadari kesalahan tersebut dan meminta ampunan Tuhan, dan juga meminta maaf
dengan sungguh kepada orang yang terluka karena saya, tetap saja saya tidak
bisa menghempang berbagai kemungkinan yang terjadi akibat dari perbuatan
tersebut. Orang yang membenci saya berusaha untuk membalaskan dendamnya. Namun,
saya sungguh menyadari kesalahan saya dan hanya berfokus kepada Tuhan sebagai
benteng hidup yang saya bangun di dalam doa. Hanya melalui doa saya berdiam di
hadapan-Nya. Tidak perlu melakukan pembelaan dan pembenaran apapun. Saya hanya
berdoa meminta pertolongan untuk keadilan Tuhan. Puji Tuhan saya selamat dari
setiap jerat maut yang mengancam.
Berbeda halnya dengan Daud yang
juga bersaksi tentang hidupnya di hadapan Tuhan. Daud menyadari bahwa ia telah
berusaha untuk melakukan semua hal yang benar di Mata Tuhan. Namun karena
perbuatannya itu, banyak orang yang tidak suka dan berusaha untuk menghancurkannya.
Daud menyadari bahwa semua hal yang dia alami bukanlah menjadi alasan yang
tepat untuk melakukan perlawanan atau pembalasan kepada musuh-musuhnya. Justru,
Daud datang kepada Tuhan, dan menaikkan doanya untuk meminta pertolongan dan
keadilan Tuhan. Daud berseru, "Mereka
memberontak terhadap Engkau”. Seandainya mereka hanya musuh-musuhku,
mudah saja aku memaafkan mereka. Akan tetapi, mereka memberontak melawan Allah,
melawan mahkota dan kehormatan-Nya. Mereka menentang pemerintahan-Nya dan tidak
mau bertobat untuk memberi-Nya kemuliaan. Hal inilah yang menjadi keluh kesah
Daud (ay.2). Sehingga doanya pada ayat 11 tidak datang dari roh balas dendam,
melainkan teriakan minta tolong untuk mendapatkan keadilan Tuhan, bahwa semua
orang yang memberontak melawan Allah pasti akan dihancurkan oleh
rancangan-rancangan mereka sendiri.
Saudara-saudara yang terkasih,
apapun kesalahan yang pernah kita perbuat, Allah tidak pernah meninggalkan
kita. Ia akan tetap mendengarkan teriakan setiap orang yang mau berbalik dan
memohon kepada-Nya. Kuncinya kita harus menyadari siapa kita dihadapan-Nya.
Tidak perlu mencari pembelaan ataupun menyatakan pembenaran diri, sebab Tuhan
sangat adil, karena hanya Dia-lah benteng doa kita. Amin [Dee]
Doa: Ya
Tuhan Yesus, menyadari keterbatasanku di hadapan-Mu, dalam kerendahan hati aku
memohon, agar Engkau berkenan mendengarkan doaku, sebab hanya Engkaulah benteng
hidupku. Amin
Kata-kata Bijak:
“sekalipun dunia menarik dan
mengancam kita dalam berbagai tipu daya, tetaplah berdoa.
Bangunlah benteng doa yang tidak
akan dapat dihancurkan oleh kuasa dunia”
No comments:
Post a Comment