Saturday, August 6, 2016

MINTA SAJALAH



MINTA SAJALAH
“Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. 
Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”
Yohanes 16:24




Penuh syukur kita hari ini membaca satu ayat kebenaran firman Allah. Bahwa Tuhan Yesus memberi ruang yang sangat luas bagi kita supaya kita meminta kepadaNya apa yang menjadi harapan kita, supaya kita bisa menerima dengan penuh sukacita. Sekaligus, kita diingatkan bahwa ada kalanya kita terlalu lama menghabiskan waktu untuk menemukan apa yang kita cari, sampai kita lupa bahwa Tuhan Yesus membuka tanganNya untuk kita boleh meminta kepadaNya. Kita sering sibuk sendiri, tanpa melibatkan Tuhan dalam kesibukan kita. Kita sering susah sendiri tanpa melibatkan Tuhan Yesus dalam kesusahan kita. Kita sering tiba-tiba berjuang sendiri dan merasa bisa tanpa melibatkan Tuhan Yesus.

Inilah saatnya kita berhenti sejenak, dan kembali menghayati, betapa Tuhan Yesus adalah Allah kita yang penuh dengan kasih. Ia tidak menghendaki kita sendiri dalam kesusahan kita dan pencarian makna hidup kita. Tetapi Tuhan Yesus menyediakan diri untuk senantiasa bersedia memberi apa yang kita minta. Minta sajalah! Bukan berarti bahwa apapun yang kita minta pasti diberikan oleh Tuhan Yesus. Tapi pastilah kita akan menerima hal yang membuat sukacita penuh, meski apa yang kita terima bukan hal yang kita minta dalam doa. 

Firman Tuhan ini mengajak kita untuk senantiasa melibatkan Allah dalam setiap hal yang kita lakukan. Bahkan lebih dari itu, Tuhan Yesus merencanakan agar hidup kita penuh dengan sukacita, ketika kita setia melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Meskipun  kadang kita akan mengalami kegagalan, tapi ketika Tuhan Yesus menguasai hidup kita, maka kita tetap dimampukan merasakan sukacita dalam kegagalan itu. Amin [Dee]

Doa: Tuhan Yesus, aku bersedia untuk meminta Engkau terlibat dalam hidupku. Aku penuh percaya, bahwa apa saja yang aku alami dalam hidupku, ketika ada Engkau di dalamnya, maka akan ada sukacita penuh. Amin.

Kata-Kata Bijak:
Sikap sabar menanti dapat menjadi sebuah kesempatan untuk berdoa. (Grippo)


Friday, August 5, 2016

JANGAN MENCURI



JANGAN MENCURI!
“... Kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!”
Mazmur 29:1



 “Bukannya sombong, tapi kalau tidak ada aku, maka pembangunan gereja tidak akan mungkin terwujud”. Kalimat kesombongan semacam ini mungkin sering kita dengar. Bahkan tidak jarang, kalimat semacam itu muncul dari orang yang tampak sangat aktif dalam pelayanan di gereja, tampak sangat rajin beribadah, rajin berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pelayanan gereja. Tentu sebuah hal yang menyenangkan hati Tuhan ketika umatNya setia terlibat aktif dalam pelayanan di Gereja. Namun semua itu akan menjadi sia-sia jika kita ‘mencuri kemuliaan Allah’ melalui pelayanan yang kita kerjakan. Sekecil apapun motivasi menyimpang dalam hati kita ketika akan melakukan sebuah pelayanan, Allah mengetahuinya. Maka akan menjadi sia-sia jika kita berjerih lelah dengan judul ‘melayani Tuhan’ tetapi apa yang kita lakukan hanya mengandalkan kehebatan kita sendiri supaya orang lain memberi pujian untuk kita.

Segala apa yang ada pada kita, semua itu ada karena Allah. Maka pantaskah kita menerima pujian ketika kita membagikan kepada sesama apa yang ada pada kita? Kepada TUHAN sajalah kemuliaan itu patut disampaikan. Segala apa yang bisa kita lakukan, semuanya itu bersumber dari kekuatan Allah yang memampukan kita. Maka layakkah kita merasa bangga dengan kekuatan kita sendiri untuk mengerjakan kehidupan yang bermakna? Kepada TUHAN sajalah kekuatan itu bersumber.

Setiap apa yang ada pada kita. Segala apa yang kita lakukan. Semuanya haruslah kembali pada upaya untuk hidup memuliakan Allah kita. Tidak boleh sekecil apapun kita mencuri kemuliaan Allah dengan menikmati pujian dari manusia atas apa yang kita lakukan. Semakin kita berkarya di bumi ini, semakin lagi kita melakukannya dengan baik hanya bagi kemuliaan Tuhan. Semakin dipuji, semakin rendah hati. Karena pujian itu hanya layak bagi kemulian Allah. [Dee]

Doa: Tuhan Yesus, inilah hidupku bagi kemuliaan-Mu. Semua yang mampu aku lakukan adalah karena kekuatan dari-Mu. Aku bersedia makin rendah hati dengan segala yang aku lakukan. Amin.

Kata-Kata Bijak:
Tuhan lebih tertarik pada karakter kita daripada kepandaian kita,
Karena karakter berasal dari hati kita. (Smith)

Thursday, August 4, 2016

TEPAT




“Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,
dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.”
2 Korintus 2:6


           
Bagaimana perasaan Anda, jika saat menelepon untuk hal yang sangat penting, tiba-tiba terdengar suara lembut seorang wanita yang menjawab: “Telepon yang Anda tuju, sedang sibuk. Silahkan menunggu beberapa saat lagi”. Sampai beberapa kali mengulang telepon, tetapi tetap saja wanita tadi yang menjawab. Meski suara wanita itu lembut dan sopan, tapi bisa membuat kita merasa kesal karena tidak bisa berbicara dengan orang yang kita maksud. Ya, menunggu memang menjadi hal yang tidak mengenakkan. Apalagi di saat kita dalam kondisi terburu-buru.

Demikian juga dalam menjalani kehidupan ini, tidak jarang kita merasa harus menunggu cukup lama untuk mencapai harapan-harapan dan mimpi kita. Atau ketika kita mengalami persoalan hidup, kadang kita merasa menunggu lama untuk bisa menyelesaikan masalah kita. Padahal, ketika kita berdoa, Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa Ia sedang sibuk untuk menjawab doa kita atau menolong pergumulan kita. Tetapi kadang kita merasa harus menunggu teralu lama sampai Tuhan mengabulkan doa kita, atau menolong kita dari persoalan hidup ini.

Perasaan terlalu lama menunggu sampai Tuhan mendengar doa kita, atau Tuhan menolong pergumulan kita, bukan karena Tuhan Allah kita teralu sibuk. Tetapi kadang pikiran dan hati kita yang terlalu memaksakan agar Tuhan tunduk pada keinginan kita. Itulah yang membuat kita merasa terlalu lama menunggu pertolongan Allah. Kita yang terlalu sibuk dengan pikiran kita, sehingga kita lupa bahwa Allah sangat mengenal segala sesuatu yang terbaik bagi kita yang pasti Ia nyatakan pada saat yang TEPAT. Saat itu adalah saat ketika Allah berkenan mendengar kita, dan saat ketika hari penyelamatan Allah untuk menolong kita. Tidak terlalu lama dan tidak akan terlalu cepat. Tetapi TEPAT bagi kita. Kita akan melihat segala apa yang dilakukan Allah adalah tepat bagi kita, ketika kita berhenti mengandalkan pikiran sendiri, tetapi berupaya mencari kehendak Allah dalam hidup kita. Amin [Dee]

Doa: Tuhan Yesus, aku bersedia untuk menanggalkan keinginanku sendiri, dan setia menanti kehendak-Mu yang selalu TEPAT bagi hidupku. Amin.

Kata-Kata Bijak:
Jika kita menunggu hingga setiap kemungkinan hambatan disingkiran
sebelum kita melakukan pekerjaan bagi Tuhan,
maka kita tidak akan pernah melakukan apapun.
(T.J. Beach)

Monday, August 1, 2016

KUTAHU YANG KUMAU



KUTAHU YANG KUMAU
Dan segala lidah mengaku:”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Filipi 2 : 11




Kisah seorang ibu yang bernama Siti Asiyah sempat mengebohkan sosial media, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah di Ledalero - Flores terjadi, seorang ibu muslimah dengan rasa syukur menghantarkan anaknya P. RB Asiyanto, SVD ke altar untuk ditahbiskan menjadi imam Katolik dan disaksikan oleh para hadirin di Seminari  Tinggi  Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pimpinan SVD Pronvinsi Ende, Pater Provinsial  Leo Kleden SVD mengatakan bahwa Mama Asiyah adalah satu-satunya wakil orangtua yang dipersilakan untuk mewakili para orangtua memberi sambutan. Peristiwa inilah yang kemudian menyedot perhatian publik di sosial media ketika Mama Siti Asiyah merestui anaknya menjadi Saksi Kristus.

Dalam perikop kali ini, firman Tuhan juga menegaskan bahwa segala lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Pengertian dari kata mengaku (exomologeo) bisa berarti “mengaku dengan syukur” walaupun ini akan tampak aneh apabila segala lidah itu juga mencakup baik mereka yang terhilang maupun yang diselamatkan. Akan tetapi, Yesus Kristus adalah Tuhan, sudah merupakan pengakuan iman sejak dari gereja mula-mula. Karena itu ke-Tuhan-an Yesus merupakan inti dari ke-Kristenan. Seperti apa yang disaksikan oleh Paulus kepada jemaat di Roma, “sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan (Roma 10:9). Maka pengakuan (konfesi) menjadi dasar sekaligus tujuan hidup orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.  

Sungguhkah kita sudah menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan di dalam seluruh hidup kita? Sehingga melalui setiap perkataan kita Tuhan Yesus menjadi dimuliakan dan ditinggikan? Banyak orang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, tetapi bukan karena kemauan hatinya yang sungguh. Bisa karena terpaksa, maupun hanya karena ingin dilihat dan dipuji orang lain. Tetapi pengikut Kristus yang sesungguhnya tahu apa yang ia mau, yaitu mau menyenangkan Tuhan dengan setiap pengakuan yang tampak dari seluruh perbuatan hidupnya. Sebab kita tidak cukup hanya bersaksi dengan mulut, tetapi harus juga dengan perbuatan kita. Karena dari perbuatan itulah oranglain akan mengakui siapakah Tuhan yang kita muliakan. Amin [Dee]     

Doa : Ya Tuhan Yesus, biarlah nama-Mu yang kumuliakan dalam seluruh hidupku. Mampukan aku menjadi saksi yang menyenangkan hati-Mu.

Kata-kata bijak
Tidak cukup hanya bersaksi dengan mulut.
Perbuatan kasih orang percaya akan membuat oranglain mengakui siapa Tuhan yang kita muliakan.

TUHAN MENDENGARKAN SERUAN ORANG PERCAYA

PENDAHULUAN Saudara/i yang terkasih, kita bersyukur atas kasih dan penyertaan Tuhan karena kita masih bisa beribadah bersama pada ming...