JANGAN MENCURI!
“... Kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!”
Mazmur 29:1
“Bukannya sombong, tapi kalau tidak
ada aku, maka pembangunan gereja tidak akan mungkin terwujud”. Kalimat kesombongan semacam ini mungkin sering kita dengar. Bahkan tidak
jarang, kalimat semacam itu muncul dari orang yang tampak sangat aktif dalam
pelayanan di gereja, tampak sangat rajin beribadah, rajin berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan gereja. Tentu sebuah hal yang menyenangkan hati
Tuhan ketika umatNya setia terlibat aktif dalam pelayanan di Gereja. Namun
semua itu akan menjadi sia-sia jika kita ‘mencuri kemuliaan Allah’ melalui
pelayanan yang kita kerjakan. Sekecil apapun motivasi menyimpang dalam hati
kita ketika akan melakukan sebuah pelayanan, Allah mengetahuinya. Maka akan
menjadi sia-sia jika kita berjerih lelah dengan judul ‘melayani Tuhan’ tetapi
apa yang kita lakukan hanya mengandalkan kehebatan kita sendiri supaya orang lain
memberi pujian untuk kita.
Segala apa yang ada pada
kita, semua itu ada karena Allah. Maka pantaskah kita menerima pujian ketika
kita membagikan kepada sesama apa yang ada pada kita? Kepada TUHAN sajalah kemuliaan
itu patut disampaikan. Segala apa yang bisa kita lakukan, semuanya itu
bersumber dari kekuatan Allah yang memampukan kita. Maka layakkah kita merasa
bangga dengan kekuatan kita sendiri untuk mengerjakan kehidupan yang bermakna?
Kepada TUHAN sajalah kekuatan itu bersumber.
Setiap apa yang ada pada
kita. Segala apa yang kita lakukan. Semuanya haruslah kembali pada upaya untuk
hidup memuliakan Allah kita. Tidak boleh sekecil apapun kita mencuri kemuliaan
Allah dengan menikmati pujian dari manusia atas apa yang kita lakukan. Semakin
kita berkarya di bumi ini, semakin lagi kita melakukannya dengan baik hanya
bagi kemuliaan Tuhan. Semakin dipuji, semakin rendah hati. Karena pujian itu
hanya layak bagi kemulian Allah. [Dee]
Doa: Tuhan Yesus, inilah
hidupku bagi kemuliaan-Mu. Semua yang mampu aku lakukan adalah karena kekuatan
dari-Mu. Aku bersedia makin rendah hati dengan segala yang aku lakukan. Amin.
Kata-Kata Bijak:
Tuhan lebih tertarik pada karakter kita daripada kepandaian kita,
Karena karakter berasal dari hati kita. (Smith)
No comments:
Post a Comment