Bacaan : Yakobus 5:13-18 (James 5:13-18)
Elia adalah manusia
biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya
hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan
enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun
mengeluarkan buahnya (Yakobus 5:17-18).
Rasa ketergantungan
hidup kita kepada Tuhan ditandai seberapa hati kita tunduk dalam ketaatan dan
rasa membutuhkan Tuhan. Sikap membutuhkan Tuhan ditandai dengan seberapa sering
kita bertelut di atas lutut kita untuk berdoa kepada Tuhan Yang Mahabesar. Jika
Anda dan saya ingin menarik berkat-berkat turun dari atas dan mempengaruhi
hidup Anda dan dunia sekitar kita. Anda harus bertelut, bersujud dengan rasa
hormat dalam kerendahan hati, serta bergantung padaNya. Salah satu alasan kita
begitu lelah di dalam hidup karena bergantung kepada kekuatan diri tanpa
bergantung pada-Nya.
Hudson Taylor
menantang: “Anda harus bergerak maju di atas lutut lutut Anda.” Martyn
Llyod-Jones menulis dalam studinya tentang Khotbah di atas Bukit: “Doa, tak
dapat disangkal lagi, merupakan kegiatan tertinggi manusia. Manusia menjadi
teragung dan tertinggi ketika di atas lutut lututnya, ia berhadapan muka dengan
muka dengan Allah.” Charles Hadson Spurgeon menulis: “Jika saya tak dapat
bertelut karena badan saya terlalu lemah, doa-doa saya dari tempat tidur saya
akan bertelut, hati saya akan bertelut, dan berdoa dengan sepatutnya seperti
dulu.”
Almarhum Gypsi
Smith bercerita tentang pertobatan pamannya, Rodney. Di dalam kelompok Gypsi,
anak-anak tidak boleh berbicara kepada orang-orang yang lebih tua, kecuali
kalau orang tua itu berbicara terlebih dulu. Gypsi muda berdoa untuk mendapat
kesempatan berbicara. Suatu hari Roodney melihat celana panjang Gypsy yang
sudah usang, “Nak, coba jelaskan, bagaimana lutut celana panjangmu sudah rusak
dan sobek. Sedangkan bagian lainnya masih tampak seperti baru?” Gypsy menjawab,
“Bagian lutut itu rusak, karena kupakai untuk berlutut dan berdoa bagimu
paman,” lanjutnya dengan airmata mengalir, “aku sangat berharap agar paman
percaya Tuhan Yesus!” Lalu Paman Roodney merangkul Gypsy dengan pelukan
kebapakan, dan sesaat kemudian ia bertelut dan mengakui Kristus sebagai
juruselamatnya.
Renungan hari ini,
mengajak kita untuk kembali kepada semangat doa karena dunia sekarang dalam
keadaan yang tidak menentu. Kita membutuhkan kuasa Tuhan yang dapat
mengendalikan keadaan dunia dan hidup kita. Yakobus 5:17-18 mengatakan Elia
adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa,
supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun
dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun
mengeluarkan buahnya. Marilah kita mengandalkan Tuhan dalam doa kita disetiap
tugas pekerjaan pelayanan kita. Tuhan Yesus menyertai. Amen
Kata-kata bijak:
Semangat doa mendatangkan kasih dan kuasa Allah di dalam hidup
kita.
*Disampaikan sebagai bahan renungan
malam, Jumat 20 Juli 2014 dalam Pembinaan Penatua GKPI Medan Kota di Sopo Agape
Tomok
No comments:
Post a Comment